Pedoman Al-Quran dalam Mendidik Anak

Febria Annisa

Ditulis oleh Febria Annisa

05 September 2025

Pedoman Al-Quran dalam Mendidik Anak

Di era modern, tantangan dalam mendidik anak semakin beragam. Orang tua tidak hanya dituntut untuk memberikan pendidikan terbaik agar anak berhasil di dunia, tetapi juga harus memastikan mereka tumbuh dengan bekal iman dan akhlak mulia. Parenting Islami hadir sebagai panduan yang bersumber dari Al Qur’an dan hadis, agar pendidikan anak tidak sekadar duniawi, melainkan juga menjadi jalan menuju keselamatan akhirat.

Allah ﷻ berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…
(QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menegaskan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab spiritual untuk menjaga anak-anaknya dari kebinasaan dengan cara menanamkan iman dan amal saleh sejak dini.

Menanamkan Tauhid Sejak Dini

Salah satu misi terpenting dalam parenting Islami adalah memperkenalkan tauhid sejak kecil. Tauhid menjadi fondasi agar anak tumbuh dengan hati yang bersih dan akidah yang lurus.

Allah ﷻ mencontohkan melalui nasihat Luqman kepada anaknya:

Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
(QS. Luqman: 13)

Rasulullah ﷺ juga menegaskan pentingnya pendidikan akidah sejak lahir:

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi…
(HR. Bukhari no. 1358; Muslim no. 2658)

Membiasakan Anak Beribadah

Orang tua berperan penting dalam melatih anak untuk terbiasa beribadah sejak dini. Salah satu yang utama adalah shalat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika menolak) ketika berusia sepuluh tahun…
(HR. Abu Dawud no. 495; Ahmad 2/187)

Namun, membiasakan ibadah bukan hanya soal kewajiban. Orang tua perlu menumbuhkan cinta pada ibadah, sehingga anak merasa shalat, puasa, dan membaca Al Qur’an adalah kebutuhan jiwa, bukan sekadar beban.

Mengajarkan Akhlak Mulia

Akhlak adalah cermin utama keberhasilan pendidikan. Nabi ﷺ menekankan pentingnya akhlak sebagai warisan terbaik bagi anak.

Tidak ada pemberian seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama daripada pendidikan akhlak yang baik.
(HR. Tirmidzi no. 1952 – hasan shahih)

Dalam keseharian, Nabi ﷺ mencontohkan bagaimana mendidik dengan kelembutan. Beliau tidak pernah mengajarkan dengan kekerasan, tetapi dengan teladan, kasih sayang, dan kesabaran.

Tanggung Jawab Orang Tua sebagai Pemimpin

Orang tua adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas anak-anaknya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya…
(HR. Bukhari no. 893; Muslim no. 1829)

Peran ayah dan ibu saling melengkapi dalam rumah tangga. Ayah bertanggung jawab sebagai teladan, pelindung, dan pencari nafkah halal. Ibu berperan besar dalam mengasuh, mendidik, dan menanamkan kasih sayang. Keduanya harus bekerja sama dalam satu visi pendidikan Islami.

Doa Orang Tua untuk Anak

Selain usaha nyata dalam mendidik, doa adalah senjata terkuat orang tua. Doa bisa menjadi wasilah agar anak tumbuh menjadi generasi saleh dan penyejuk hati.

Allah ﷻ mengabadikan doa hamba-Nya dalam Al Qur’an:

Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
(QS. Al-Furqan: 74)

Doa yang tulus dan konsisten adalah bukti ikhtiar orang tua dalam mengharapkan kebaikan dunia dan akhirat untuk anak-anaknya.

Kesimpulan

Parenting Islami adalah amanah besar yang menuntut kesungguhan. Orang tua harus menyeimbangkan kasih sayang, doa, teladan, dan disiplin dalam mendidik.

Mendidik anak bukan hanya mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia, tetapi juga untuk menjadi generasi yang selamat di akhirat. Dengan panduan dari Al Qur’an dan hadis, orang tua memiliki bekal yang kokoh untuk melahirkan generasi beriman, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi umat.

Bagikan artikel:

💬 Komentar